Mahasantri Syubbanul Wathon adalah sebutan bagi mahasiswa STAIA Syubbanul Wathon yang sekaligus mondok di Asrama Pelajar Islam (API) Syubbanul Wathon Magelang.
Setiap memasuki bulan Ramadhan, Kepengurusan Asrama Mahasantri Syubbanul Wathon ini memiliki tradisi unik dimana seluruh santri harus mengikuti takziran massal.
Tradisi itu dijalankan sebagai simbol mensucikan diri dari dosa. Dengan adanya takziran massal diharapkan seluruh santri bisa mengontrol diri dan menghindari sejumlah godaan. Terutama yang berkaitan dengan 5M yaitu main, maling, madat, mabuk dan madon.
”Dengan mengikuti takziran massal, santri bisa lebih berperilaku baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Biar mereka tidak takabur (sombong),” ujar pengurus Asrama.
Bentuk Takziran yang diberikan kepada santri adalah disiram menggunakan air yang kemudian santri harus berdiri selama 15 menit serambi berdo’a semoga dimaafkan segala dosa-dosa yang pernah diperbuat, baik dosa yang terlihat oleh mata ataupun yang tidak terlihat.
seluruh santri diwajibkan mengikuti takziran massal tersebut sebagai bentuk menaati peraturan asrama.(nurul k)